Cari Blog Ini

Senin, 18 Maret 2013

How to Prepare for Your Bands First Tour


Ini dia salah satu hal terpenting dalam touring maupun konvoi, bukan hanya ajang ugal-ugalan di jalan namun kita harus mengerti peraturan dan ketentuan saat berkendara bersama. So, check this out. . .


PERSIAPAN PRIBADI
Sebaiknya siapkan kondisi kendaraan dan juga fisik masing-masing karena waktu perjalanan cukup panjang. Sebelum melakukan perjalanan sebaiknya makan dulu, minimal perut gak kosong.

Persiapan barang yang kudu dipersiapkan untuk individu:
Pakaian yang adem dan nyaman. Jangan sampai di atas motor pakaian bikin risih, apalagi gatel-gatel wah gawat. Karena perjalanan malam, baiknya gunakan body protector yang dipasang di-dada, banyak dijual di pinggir jalan, kalo ngga ada, bisa juga pake lapisan koran beberapa lembar.
Jaket, pakai jaket yang pas badan, jangan yang berkibar-kibar. Hal ini dapat mempengaruhi hambatan angin yang ditimbulkan, dan mempengaruhi kecepatan
Jas Hujan, karena lagi musim hujan pastikan dibawa, kalo bawa bonjengers bawa jas ujan dua, jangan yang nyetir aja, kasian yg belakang ntar masuk angin. Sebaiknya pilih jas hujan model terpisah antara baju dengan celana, jangan yang model ponco. kalo perlu malah sekalian penutup sepatunya (Gaiters), bisa dibeli di toko-toko adventurer.
Sarung tangan, yang bagus dari bahan kulit, tapi tidak kaku jadi handling grip-nya masih kerasa.
Sepatu, pilih yang modelnya sangat nyaman dengan kaki kita, jangan kesempitan. Sebaiknya pilih yang modelnya menutupi mata kaki kita. Kalo gak ada minimal pake sepatu model sneaker (sepatu kets).
Tas Ransel, taruh barang-barang dalam tas ransel, jangan pake tas travel, repot!
Kacamata hitam, jangan lupa. Biar gak silau kalau jalan di siang bolong!
Helm, sebaiknya gunakan yang model full-face, atau paling ngga helm yang dapat menutupi sampai ke telingga kita. Jangan pake model helm cetok yang biasa dipake kalo JJS (jalan jalan sore) di komplek/kampung, itu mah ngga aman untuk kepala kita. Sayang kepala deh!
Surat surat kendaraan, seperti SIM, STNK dan KTP, siapa tau ada pemeriksaan di jalan, kalo ngga lengkap bisa mengganggu perjalanan lainnya.
Duit secukupnya.
Obat-obatan pribadi. Buat yang punya penyakit khusus bawa obat masing-masing. Yang juga penting bawa doping alias vitamin agar stamina tetap terjaga, minum satu sebelum berangkat.
Tools motor yang cukup. Untuk motor yang agak rewel bawa moving parts yang kira-kira akan bikin rewel di jalan apalagi kalo dah dimodif, rewelnya suka aneh-aneh. Ingetin penyakit-penyakit motor yang biasanya,dan bawa parts cadangannya. Jangan terlalu mengandalkan pada logistik.

KESIAPAN MOTOR
Untuk kesiapan kendaraan, jangan lupa untuk memastikan bahwa kendaraan yang kita bawa dalam keadaan sehat atau laik jalan jauh. Yang sebaiknya harus diperiksa:
Olie mesin, cepat ganti apabila sudah lewat batas KM-nya.
Minyak Rem.
Kanvas Rem
Kekencangan/kerenggangan rantai motor
Kopling, kalo selah kopling dirasa sangat berat, coba cek lagi.
Ban, kalo udah gundul,mendingan mikir dulu deh, apalagi jika sedang musim hujan.
Cek kondisi lampu-lampu kendaraan, terutama lapu depan (head lamp), lampu belakang, lampu sein.
Ada baiknya untuk memeriksakan kondisi kendaraan/motor langsung ke bengkel kepercayaan, yah sekalian tune-up lah, biar dijalan dapet jalan dengan baik dan tenang.
SUSUNAN ROMBONGAN TURING


Captain Leader, Kapten rombongan
Bertanggung jawab atas perjalanan turing ini, Tahu mengenai medan yang akan dilalui, dan pengambil keputusan kapan harus berhenti, istirahat, dan jalan. Memantau kondisi medan di depan apakah bisa dilewati rombongan dengan aman atau harus extra hati-hati. Memutuskan rute-rute mana yang akan dilalui rombongan dan memberitahukan tanda-tanda peringatan kepada rombongan di belakangnya. Kapten berada paling depan diapit blocker kiri-kanan.

Sebagai leader,harus menjaga kecepatan motor, biar yang dibelakang ngga ketinggalan, sebaiknya jaga kecepatan hingga maksimal 60 KM/Jam, supaya yang dibelakang tidak terlalu cepat dan sweeper juga bisa mengejar rombongan dan voijrider bila terjadi keadaan darurat. Apalagi turing ini banyak yang bawa bonjengers. Jika ada motor liar ngudak-ngudak ngajak balapan biar aja blocker atau sweeper yang urus, acungin jempol tuh motor biar dia seneng.

Kecepatan konstan juga agar rombongan tidak terpecah dan tidak mengorbankan teman, karena di jalan raya pada waktu menyalib kendaraan tidak semua sopir sifatnya mau mengalah jadinya bisa kecelakaan, karena pada saat yang satu habis menyalib ada ruang kosong si sopir biasanya langsung maen masuk dan kasihan rombongan yang belakang karena bisa terjadi kecelakaan entah terserempet kendaraan yang kiri atau tertabrak kendaraan dari arah berlawanan.

Sebagai kepala rombongan, Kapten harus memberi contoh kepada rombongan di belakang etika berlalu lintas yang baik. Berhentilah apabila lampu merah sedang nyala, dsbnya. Sebagai leader, juga harus pasang mata dengan sebaik-baiknya. Kalo kalo ada lubang atau hambatan didepan harus kasih tanda ke rombongan di belakang secara estafet. Peserta dibelakangnya wajib melakukan hal yang sama terus sampai ke peserta paling belakang (sweeper).

Berikut beberapa tanda peringatan dalam touring:
Tangan (kiri atau kanan sama aja) mengepal ke atas artinya Berhenti,
Tangan mengepal digerakkan ke atas dan bawah vertical atau menggerak-gerakan telapak tangan vertikal atas bawah, artinya Mulai Perlambat motor, Mau berhenti.,
Menurunkan salah satu kaki ke kiri / kanan artinya ada hambatan di depan berupa lubang atau Pembatas jalan, atau hambatan lainnya di sebelah kiri/kanan, jangan dilewati!
Menurunkan kedua kaki artinya perlambat motor, hati – hati ada polisi tidur, atau jalan rusak.
Tanda dengan tangan ke kiri / kanan, artinya Akan berbelok ke arah yang ditujukan tangan.

Pada saat jalan sepi, kapten harus mengecek rombongan dengan menurunkan kecepatan kemudian mengecek rombongan dari yang pertama hingga yang terakhir. Kemudian kembali lagi ke depan. Sementara kapten mengecek rombongan tugasnya dialihkan ke Vojrieders.


VOJRIDERS
Sebagai pendamping kapten. Vojriders motornya harus dilengkapi sirine dan lampu rotator agar kendaraan di depan dapat mengetahui dengan segera keberadaan rombongan kita. Vojriders juga harus ikut menjaga kestabilan kecepatan agar rombongan yang dibelakangnya tidak keteteran dan mengingatkan Kapten bila terlalu cepat. Fungsi vojriders disini minimalis, hanya sebagai kepala ular-ularan saja. Rotator harus terus menyala sampai tujuan, boleh diistirahatkan sebentar-sebentar jika jalan kosong. Sirine tidak harus meraung-raung sepanjang perjalanan, berisik bikin pengeng! Bunyikan pada saat diperlukan, misalnya di persimpangan jalan, jalan di depan macet bergerak, menyalip truk/tronton, dll.

BLOCKER (Safety Officer)
2 orang disamping kapten, kiri dan kanan untuk membuka jalan. 1 orang di kiri utk meminggirkan kendaraan yang ada dikiri, dan 1 dikanan utk meminggirkan kendaraan yang ada dikanan. Tugas blocker sangat berat butuh mental yang kuat, dan fisik prima, handling berkendara yang bagus dan bernyali gede. Jadi formasinya mungkin seperti trisula. Kiri menyalakan sein kiri dan blocker kanan menyalakan sein kanan.


SWEEPER
Sweeper ini harus minimal adalah motor yang bisa mendahului rombongan mensejajari kapten apabila ada keadaan yang mengharuskan rombongan berhenti. Akselerasi cepat dan handling harus bagus. Sweeper minimal 2 kendaraan. Tugasnya sebagai penyapu apabila ada kendaraan/peserta yang tertinggal dibelakang, posisinya berada dipaling belakang rombongan karena dia juga berfungsi untuk memberitahukan leader didepan apabila dibelakang terjadi hambatan. Salah satu sweeper secara bergantian juga mengatur barisan agar rapi dan berada di barisan. Sweeper berhak menegor anggota rombongan yang ugal-ugalan, dan tidak mengindahkan aturan. Ada baiknya motor sweeper juga dilengkapi dengan alat alat pelengkap seperti sirine, atau lampu rotator. Sama dengan blocker, sweeper kiri menyalakan sein kiri dan sweeper kanan menyalakan sein kanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar